Rasuulullaah shallallaahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
من غدا إلى مسجد لا يريد إلا أن يتعلم خيرا أو يعلمه ، كان له كأجر حاج ، تاما حجته
Barangsiapa yang pergi ke masjid, tidaklah diinginkannya (untuk pergi
ke masjid) kecuali untuk mempelajari kebaikan atau untuk mengajarkan
kebaikan. Maka baginya pahala seperti orang yang melakukan haji dengan
sempurna.
(Dikatakan syekh al Albaaniy dalam shahiih at targhiib: “Hasan Shahiih”)
2. Dimudahkan jalan menuju surga
Råsulullåh shållallåhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan menuju Surga.
(Hadits shahih: Diriwayatkan oleh Muslim (no. 2699), Ahmad (II/252,
325), Abu Dawud (no. 3643), At-Tirmidzi (no. 2646), Ibnu Majah (no.
225), dan Ibnu Hibban (no. 78-Mawaarid); sumber)
Di dalam hadits ini terdapat janji Allah ‘Azza wa Jalla bahwa bagi
orang-orang yang berjalan dalam rangka menuntut ilmu syar’i, maka Allah
akan memudahkan jalan baginya menuju Surga.
“Berjalan menuntut ilmu” mempunyai dua makna:
Pertama, Menempuh jalan dengan artian yang sebenarnya, yaitu berjalan kaki menuju majelis-majelis para ulama.
Kedua, Menempuh jalan (cara) yang mengantarkan
seseorang untuk mendapatkan ilmu seperti menghafal, belajar
(sungguh-sungguh), membaca, menela’ah kitab-kitab (para ulama), menulis,
dan berusaha untuk memahami (apa-apa yang dipelajari). Dan cara-cara
lain yang dapat mengantarkan seseorang untuk mendapatkan ilmu syar’i.
“Allah akan memudahkan jalannya menuju Surga” mempunyai dua makna.
Pertama, Allah akan memudah-kan memasuki Surga bagi
orang yang menuntut ilmu yang tujuannya untuk mencari wajah Allah, untuk
mendapatkan ilmu, mengambil manfaat dari ilmu syar’i dan mengamalkan
konsekuensinya.
Kedua, Allah akan memudahkan baginya jalan ke Surga
pada hari Kiamat ketika melewati “shirath” dan dimudahkan dari berbagai
ketakutan yang ada sebelum dan sesudahnya. Wallaahu a’lam. (sumber)
3. Diampuni dosanya oleh Allah
Rasuulullaah shallallaahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
مَا جَلَسَ قَوْمٌ يَذْكُرُوْنَ اللهَ تَعَالىَ فَيَقُوْمُوْنَ حَتَّى
يُقَالُ لَهُمْ: قُوْمُوْا قَدْ غَفَرَ اللهُ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ
وَبُـدِّلَتْ سَيِّئَاتُكُمْ حَسَنَاتٍ
“Tidaklah duduk suatu kaum, kemudian mereka berzikir kepada Allah
‘Azza wa Jalla dalam duduknya hingga mereka berdiri, melainkan dikatakan
(oleh malaikat) kepada mereka: Berdirilah kalian, sesungguhnya Allah
telah mengampuni dosa-dosa kalian dan keburukan-keburukan kalian pun
telah diganti dengan berbagai kebaikan.”
(Tsabit; HR. ath-Thabrani; terdapat dalam Shahiihul Jami’)
۱۳۸۹- وَعَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ
رَسُوْلَ اللهِ قَالَ:وَمَنْ سَلَكَ طَرِيْقًايَلْتَمِسُ فِيْهِ
عِلْمًا,سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا إِلَى الجَنَّةِ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
۱۳۹۰- وَعَنْهُ أَيْضًا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ: مَنْ دَعَاإِلىٰ هُدًى
كَانَ لَهُ مِنَ الاَجْرِمِثْلُ أُجُرِمَنْ تَبِعَهُ لاَيَنْقُصُ ذٰلِكَ
مِنْ اُجُوْرِهِمْ شَيْئًا.رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
۱۳۹۱-وَعَنْهُ قَالَ:قَالَ رَسُوْلُ اللهِ :إِذَا مَاتَ ابْنُ ﺁدَمَ
انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ:صَدَقَتٍ جَارِيَةٍ,أَوْعِلْمٍ
يُنْتَفَعُ بِهِ,أَوْوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْلَهُ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
1389. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu , sesungguhnya Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa menempuh jalan
untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke
surga.”(H.R Muslim)
1390. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu , sesungguhnya Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa menyerbu kepada
hidayah (petunjuk) maka baginya pahala seperti pahala orang-orang yamh
mengikutinya tanpa mengurangi dari pahala mereka sedikitpun.”(H.R
Muslim)
1391. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu , dia berkata: Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:”Jika anak Adam mati, maka
terputuslah semua amalannya melainkan tiga hal; shadaqah jariyyah, ilmu
yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendo’akannya.”(H.R Muslim)
قَالَ:وَمَنْ سَلَكَ طَرِيْقًايَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا,سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا إِلَى الجَنَّةِ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
۱۳۹۰- وَعَنْهُ أَيْضًا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ: مَنْ دَعَاإِلىٰ هُدًى
كَانَ لَهُ مِنَ الاَجْرِمِثْلُ أُجُرِمَنْ تَبِعَهُ لاَيَنْقُصُ ذٰلِكَ
مِنْ اُجُوْرِهِمْ شَيْئًا.رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
۱۳۹۱-وَعَنْهُ قَالَ:قَالَ رَسُوْلُ اللهِ :إِذَا مَاتَ ابْنُ ﺁدَمَ
انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ:صَدَقَتٍ جَارِيَةٍ,أَوْعِلْمٍ
يُنْتَفَعُ بِهِ,أَوْوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْلَهُ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
1389. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu , sesungguhnya Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa menempuh jalan
untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke
surga.”(H.R Muslim)
1390. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu , sesungguhnya Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa menyerbu kepada
hidayah (petunjuk) maka baginya pahala seperti pahala orang-orang yamh
mengikutinya tanpa mengurangi dari pahala mereka sedikitpun.”(H.R
Muslim)
1391. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu , dia berkata: Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:”Jika anak Adam mati, maka
terputuslah semua amalannya melainkan tiga hal; shadaqah jariyyah, ilmu
yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendo’akannya.”(H.R Muslim)
Ketiga hadits tersebut menjelaskan tentang keutamaan ilmu dan pengaruh serta dampaknya yang baik.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Dan barang siapa menempuh satu jalan (cara) untuk mendapatkan ilmu,
maka Allah pasti mudahkan baginya jalan menuju surga”. (H.R Muslim)
MUTIARA HIKMAH
Minggu, 12 Oktober 2014
Sabtu, 03 Mei 2014
Pepatah jawa mengatakan:
wong bodo iku dadi pangane wong pinter:
Orang bodoh itu menjadi makananya orang pintar.maksudnya,orang bodoh itu mudah tertipu oleh orang pintar.
Kata kata seperti ini sebenarnya umum ,artinya banyak orang yang tahu dan faktanya memang demikian adanya.
Tahukah kita bahwa sebenarnya yang mudah tertipu itu tidak hanya orang bodoh saja.
Tetapi orang pintar pun mudah tertipu.
Lalu siapa yang menipu?
Yaitu tertipu oleh nafsunya sendiri.
Faktanya banyak orang pandai yang terjerumus dalam lubang kehinaan,itu karena mengikuti ajakan hawa nafsu(tertipu oleh kesenangan semu).
wong bodo iku dadi pangane wong pinter:
Orang bodoh itu menjadi makananya orang pintar.maksudnya,orang bodoh itu mudah tertipu oleh orang pintar.
Kata kata seperti ini sebenarnya umum ,artinya banyak orang yang tahu dan faktanya memang demikian adanya.
Tahukah kita bahwa sebenarnya yang mudah tertipu itu tidak hanya orang bodoh saja.
Tetapi orang pintar pun mudah tertipu.
Lalu siapa yang menipu?
Yaitu tertipu oleh nafsunya sendiri.
Faktanya banyak orang pandai yang terjerumus dalam lubang kehinaan,itu karena mengikuti ajakan hawa nafsu(tertipu oleh kesenangan semu).
Langganan:
Postingan (Atom)